Presiden IOI, I Made Dana Tangkas pun membenarkan masuknya Gesits, yg yaitu kolaborasi Garansindo dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), sebagai anggota IOI.
"IOI itu kan nanti anggotanya ada asosiasi, perusahaan, expert. Garansindo lewat Gesits telah ikut menjadi anggota IOI. Karena ini lembaga independen, maka lebih kepada perkumpulan ABGC (Academic, Business, Government, dan Community) yg membawahi otomotif," ujar Made.
Terkait lembaga independen ABGC tersebut, Kementerian Perindustrian yg mendukung pembentukan IOI mengatakan siapa pun mampu menjadi anggota IOI. Tujuannya bagi menghimpun segala potensi kemandirian di industri otomotif.
"IOI sendiri kami harapkan dapat menjadi lembaga ABGC. Siapa pun dapat menjadi anggota. Kita mau menghimpun seluruh kemampuan kami ini supaya dapat milik kemandirian di industri otomotif. Terus terang saja kalau kalian lihat sekarang ini dikendalikan oleh brand owner, APM, dan prinsipal," ujar I Putu Suryawirawan, Direktur Jenderal ILMATE Kementerian Perindustrian Republik Indonesia.
Diberitakan sebelumnya, CEO Garansindo Muhammad Al Abdullah menyampaikan bahwa visi dan misi dari IOI serta Gesits memiliki kesamaan. Salah satunya yakni pada komitmen buat mengembangkan industri di tier 2 dan tier 3.
"Kami berkomitmen buat membesarkan tier 2 dan tier 3, karena komponennya Gesits yg diproduksi dalam negeri kebanyakan menggandeng UKM. IOI satu-satunya yg sekarang kalian tempel. Komitmennya IOI memperbesar tier 2 dan tier 3. Kita masuk Gesits, komponennya Gesits yg diproduksi dalam negeri kebanyakan yg menggandeng UKM-UKM. Sedangkan motor listrik kan belom ada, jadi jalan bareng dong," ujar Memet, sapaan akrab Muhammad Al Abdullah. (nkn/rgr)
Sumber: