Jakarta, KompasOtomotif – Sirkuit Assen mencatatkan diri sebagai lokasi dengan pebalap yg paling banyak jatuh, sepanjang musim 2016 ini. Pengamat balap MotoGP yg juga mantan pebalap era 1980-1990, Randy Mamola, mencoba menjabarkan analisisnya terkait dengan tragedi langka tersebut.
“Memang jatuh dari sepeda motor ketika balapan, yaitu bagian kehidupan karir sang pebalap. Mereka harus tahu bagamana menghadapinya atau mengatasinya dengan cara terbaik. Pentingnya lagi, merupakan memperkecil konsekuensi crash terhadap penurunan mental,” ujar Mamola seperti dikutip Motorsport, Kamis (30/6/2016).
Mamola melanjutkan, di Assen, hampir seluruh pebalap merasakan aspal (jatuh) setidaknya sesuatu kali sepanjang akhir minggu (latihan bebas sampai balap). “Di sini kalian melihat satu yg belum pernah terjadi sebelumnya,” ujar Mamola.
Jatuhnya pengendara di trek memang dipengaruhi oleh berbagai keadaan. Namun, faktor yg cukup besar pengaruhnya adalah ban.
Kurang Adaptasi
“Dengan Michelin, kalian melihat hadirnya skenario baru, dan memaksa pengendara buat beradaptasi dengan itu. Mungkin Marc Marquez mampu melakukannya dengan baik, tapi buat yg lainnya, seperti Jorge Lorenzo atau Valentino Rossi, itu tak mudah," ucap Mamola.
Mamola menambahkan, khusus buat perkara di Belanda, sebagian besar persoalan muncul karena perbedaan grip antara ban depan dan belakang. Traksi yg sangat maksimal pada ban belakang dibanding depan, dalam banyak kasus, dapat menyebabkan jatuhnya pengendara.
“Kita seluruh pasti heran, seorang Rossi saja yg telah memiliki banyak pengalaman dan dapat dikatakan yg terbaik dalam keadaan tersebut, ternyata harus gagal,” ujar Mamola.
Selain itu, persoalan yang lain merupakan pada ketika test pra-musim, ada banyak pebalap yg enggan melakukan pengujian bagi trek basah. Memang ini tak dapat disalahkan, karena khawatir mulai risiko.
"Namun, tak maksimalnya pengujian ban basah Michelin sebelum musim digelar, berimbas negatif pada balap yg berlangsung tahun ini Tentu saja karena itu, ban basahnya jadi kurang pengujian bagi dikembangkan," ujar Mamola.
Sumber: